1. Ikhlas semata-mata untuk Allah.
2. Memulai doa dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan ditutup dengan shalawat itu pula.
3. Berdoa dengan mantap dan yakin akan dikabulkan.
4. Berdoa dalam keadaan lapang maupun sempit (sulit).
5. Berdoa secara perlahan dan tidak tergesa-gesa.
6. Berdoa sepenuh hati.
7. Berdoa hanya kepada Allah.
8. Tidak berdoa untuk kebinasaan keluarga, harta, anak-anak, dan diri.
9. Merendahkan suara ketika berdoa, antara tidak bersuara dan bersuara keras.
10. Mengakui dosa-dosa (yang telah dilakukan) kemudian memohon ampun kepada Allah, mengakui nikmat yang telah diberikan-Nya, dan bersyukur kepada-Nya.
11. Tidak memaksakan diri menggunakan ungkapan-ungkapan sajak (puitis).
12. Berdoa sungguh-sungguh (merendah), khusyu’, serta penuh harap dan khawatir tidak dikabulkan.
13. Meninggalkan kezaliman disertai tobat.
14. Mengulangi doa sebanyak tiga kali.
15. Menghadap kiblat.
16. Mengangkat kedua tangan.
17. Berwudhu sebelum berdoa jika memungkinkan.
18. Tidak berlebih-lebihan ketika berdoa.
19. Jika akan mendoakan orang lain, mulailah dengan mendoakan diri sendiri. 1
20. Bertawasul menggunakan asmaul husna (nama-nama Allah yang baik) dan sifat-Nya yang mulia, atau dengan amal shalih yang pernah dilakukannya, atau minta didoakan oleh orang shalih yang masih hidup.
21. Makanan, minuman, dan pakaian hendaklah dari hasil yang halal.
22. Tidak berdoa dengan sesuatu yang mengandung dosa dan memutus tali silaturahmi.
23. Amar ma’ruf nahi mungkar, yaitu menganjurkan kebaikan dan melarang kemaksiatan.
24. Menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
[1] Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berdoa untuk dirinya sendiri sebelum berdoa untuk orang lain. Akan tetapi, dalam hadits lain disebutkan bahwa beliau tidak mendoakan dirinya terlebih dahulu ketika mendoakan Anas, Ibnu ‘Abbas, Ummu Isma‘il, dan yang lainnya. Lihat rincian pembahasan ini dalam kitab Shahih Muslim XV/144 yang disyarah oleh Imam Nawawi. Lihat juga kitab Tuhfah Al Ahwadzi Syarah Sunan Tirmidzi 9/328. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Al Bukhari yang disyarah dalam kitab Fath Al Bari I/218.
Sumber
Adab Berdoa dan Sebab Terkabulnya Doa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Random Posts
Posting Terbaru
3
Agama
Alay
Aneh
Aplikasi
Bahasa Tubuh
Barcode
Bass
Bego
Beladiri
Binatang
Bisnis
Bodoh
Bola
Capoeira
Cerita Lucu
Cinta
Code
Do'a
Emotion
Facebook
Finger
Gambar Lucu
Game
Goblok
Gokil
Gratis
Guitar
Hack
Hacker
Hantu
Ilmu Komputer
Indonesia
Info Handphone
Informasi
Intermezo
Internet
IPhone
Islam
Isyarat
Kiat
Kocak
Konyol
Koplak
Kunci Lagu
Lebay
Lirik Lagu
LPI
Lucu
Maksud Isi Hati
Malaysia
Maling
Membaca Pikiran
Mitos
Musik
Olah Raga
Otomotif Motor
Perasaan
Perguruan Tinggi
Pertandingan
Piala AFF
Promo
Puisi
SEO
Sepak Bola
Smadav
Sunah
Tab
Tips
Trick
Tutorial Blog
Twitter
UFO
Unik
Universitas
Vietnam
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar